Gelapnya lagit pertanda malam, malam itu berbeda dengan malam-malam lainnya. Iya begitu jahat sangat gelap hingga tak sadar benakku menjadi menghitam dan tangisku menjadi-jadi.  

Hinaan, cacian.... 

Itulah malam yang kutemui dihari itu... 

Seakan batinku sedang tersobek-sobek dengan segala ucapannya. Ingatlah Tuhan Adil tunggulah Tuhan akan balas setiap omonganmu. Sampai aku merasa keadilan Tuhan memang ada.  

Hela nafasku seakan doa dan menagih keadilan yang kurasakan. 

Hempas dan berlalu 

Kotor 

Tuhan tolonglah sakitnya jiwaku, batinku, seakan memintamu hadir dan membalas dan memohon keadilanmu....  

puisi-ketidak adilan

 hay hati

Sabarlah atas segala ketidak adilan yang kau alami

Hempaslah orang-orang menjengkelkan itu...

Dengan segoyak hempasan

Hempasssssss

Tuhan tidak tidur

Keindahan menantimu.

Teruntuk Anakku

 Buah hati

Hai anakku...

Engkau lahir dengan begitu cantik. Kehadiran mu dikirim Allah adalah hadiah terindah membawa rezeki dan kamu tumbuh dengan pintar. Ada segelintir orang yang rewel dengan tamgisanmu membandingkanmu dengan bayi yang lain. Sabar anakku sayang. Ibu selalu ada untukmu, ibu berusaha segala terbaik untukmu. Mari kita belajar arti kehidupan tanpa kemunafikan dan perbamdingan.

Jadilah wanita tangguh seperti baja nak. Namamu, adalah cerminanmu sayang. Namamu, adalah doa disetiap hela nafasku.. jadilah anak yang sukses dengan segala kerendahan hati. Ayomillah orang-orang yang membutuhkan. Jangan tinggikan ceritamu dihadapan orang-orang. Ketahuilah sayangku. Ibu selalu berdiri tegak membela dam menyayangimu.

Si Rentah Sombong!

 Rentah 

Menua

Pemilih

Angkuh

Hay 

Dunia berputar, terus-menerus

Sombong!

Simpan belagak mu.

Rentah

Negeriku 2019

Resah deting serasa tandus 

Gemurau menghempas keresahaan 

Negeriku sedang tak baik-baik saja 

Petinggi-petinggj berdasi itu 

Seakan hati nurani terhempas dalam raganya

Merenggut...

Merampas...

Dengan kebijakan-kebijakan kotornya 

Rakyat merintih merenuh 

Seakan tak ada artinya

#sfah

buat aku ikhlas

Senja tak lagi indah 

Air penuh dengan minyak 

Telur sudah pecah 

Seperti itulah gambaran masalalunya 

Bisakah aku ikhlas menerima? 

Masalalu jauh berbeda dengan ku 

Apa maksud tuhan mengirimkan sosok seperti itu 

Kadang aku jijik 

Tapi di sisi lain 

Rasa sayangku sudah besar 

Ketika ku membenci rasa rinduku memanggilnya 

sajak-sesekali

Sesekali cobalah bertanya pada kesedihanmu 

Apakah dia akan terus menetap 

Membiarkan mu melemah atau 

Membiarkan ia pergi membuatmu lebih bersyukur 

Sesekali cobalah bertanya pada resahmu 

Bertanya pada smua keluhmu 

Hingga rasa syukur menghampirimu 

Membuatmu lebih menikmati hidup

Membuatmu lebih nyaman

Membuatmu lebih bahagia