Pages

Cerpen, Karena Kau Tak Terkendali

Rabu, 25 Juni 2014

Nama ku Ukhwani Fillah. Sekarang umur ku 16 tahun yang 8 bulan lagi akan berumur 17 tahun. Aku duduk di bangku SMA kelas 11. Aku memiliki 8 orang sahabat di sekolah dan kami semua terpisah-pisah kelasnya ada di Ipa dan ada di IPS. Nah.. Ketika aku baru duduk di kelas 11 rasanya sih biasa-biasa saja dikelas. Namun, seiring waktu berjalan...



"Assalamualaikum Ukhwah?" Salam Qalbi dibalik pintu kamarku dengan mengetuk pintu. 

"Waalaikumsalam iya sebentar." Sahutku bergegas membuka pintu. 



Ukhwah sangat terkejut karena lamuannya akan masa-masa ketika ia baru duduk di bangku kelas 11, sebenarnya ia menyukai teman kelasnya sendiri. 



"Ada apa Qalbi?" Tanyaku kebingungan habis dilabukan oleh lamuanku. 

"Nda kenapa-kenapa kok! Oiya kamu kenapa muka kayak orang kebingungan aja" jawabnya melihatku heran. 

"Tidak kok' kaget aja kamu datang tiba-tiba tanpa sms atau apa dulu. Karena, tadi fikiranku lagi nda karuan begitu dan kamu tiba-tiba ngetuk pintu. Kan aku kaget." Jawabku jujur. 

"Hmmmmm.. Mikirin apa emang?" Tanyanya penasaran. 

"Nda'.. Oiya! Keluar yuk makan" ajakku dengan maksud tidak ingin membahas apa yang kufikirkan. 







Setelah kejadian kemarin siang dialami Ukhwah. Ia semakin menjadi-jadi memikirkan orang yang ia kagumi. Bagaimana tidak dikagumi orangnya Soleh dan Pintar. Karena kekagumannya, ia makin ingin merubah diri. 



~~ 



Tepat pukul 05.00 adzan subuh telah berkomandan seraya menjawab adzan dari kasur kesayagannya. Dan bersegera mengambil wudhu untuk melaksanakan sholat. 

Setelah selesai sholat ia langsung mandi dan bergegas untuk kesekolah. Ketika sampai disekolah ia merasa senang karena akan melihat sosok yang di kagumi. 



"Ukhwah? Kekantin yuk!" Ajak Laila 

"Ajak yang lain ya' baru juga masuk kelas mau kekantin aja. Kan capek" jawabku ingin dimengerti 

"Baiklah" sahutnya singkat. 



Ketika bel masuk berbunyi. Hati Ukhwah sangat senang karena akan melihatnya sampai pulang sekolah. Ukhwah tidak menyangka bahwa ia akan menyukai seseorang sepertinya. Namun, kesukaan Ukhwah membuatnya hampir dimabuk virus merah jambu dengan godaan syaitan. Ia, memutuskan untuk menjauhi Wazir Abid Salihin sebab ia takut akan dosa. 



"Qalbi, jalan-jalan yuk" ajakku dengan keadaan lemah. 

"Ok" jawabnya singkat riang. 



Ketika Ukhwah dan Qalbi berjalan-jalan. Ukhwah sangat sedih karena Abid yang biasanya cuek terhadap wanita tapi mala meladeni wanita-wanita yang mengganggunya walaupun tidak bersentuhan. Tapi, disayangkan karena sama saja akan menimbulkan fitnah jika ia selalu berbicara bersama. Ukhwahpun semakin kecewa. 



Tema : Karenanya kau tak terkendali 

Penulis : Siti Fuji Aulianti Husni 

Maros, 20 Mei 2014

Menapaki

Senin, 23 Juni 2014

Puisi
Menapaki


Keheningan ini Membuatku terfikir Ya Robb Maafkan hambah mu ini Terkadang lalai dari Nikmatmu Semestinya Mata, hati, dan fikiran ini Terbuka lebar Menatap, memahami, dan memikirkan Segala kebesaranmu Dan Kau berikan hambah mu Tangisan karena akan terganti dengan Senyuman Karena setelah badai akan ada pelangi Kau berikan hambah mu Cobaan karena ada hikmahnya Ya Robb Kumohon dekaplah aku dalam sujudku Hapuslah semua kegundahan dan tangisku Dengan senyuman kebahagiaan karena mu Hambah mengerti atas segala cobaanmu Kuatkan hambah untuk menapakinya Dan terus bersyukur padamu Dalam keadaan apapun

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS