Pages

Puisi - Nestapa

Kamis, 04 Desember 2014

Bagai orang yang menutup Mata
Kau tak ingin di lihat dengan nestapa
Tapi,
Kau tak pernah bercermin melihat kenestapaan yang dikatakan orang
Sungguh,
Kau sangat lalai dari setiap tindakan yang kau lakukan
Sungguh bodoh
Mata sudah tertipu
Hati mulai teracuni dengan tipu daya 

Puisi - Dunia Fana

Rabu, 03 Desember 2014

Suasana mendung
Membuat sang cakrawala menjadali kelabu
Sungguh
Dunia fana memang menyakitkan
Terlalu naif untuk di katakan Indah
Dunia fana bagaikan panggung sandiwara
Bagi mereka sang Pengkhianat
Dunia fana bagaikan tempat permainan
Bagi mereka sang Pengkhianat
Tidakkah mereka memiliki Hati?
Sehingga mereka
Seenaknya mencibir, mencaci, dan menjatuhkan seseorang
Sungguh dunia fana ini menipu mata 

Puisi - Wanita Teduh

Rona gelap tergulung oleh rona cerah
Mentari pagi menelusuri menghamparkan cahayanya di bumi
Burung-burung terngiang nyaring bernyanyi mencari makan
Manusia-manusia mulai sibuk dengan aktivtasnya
Di sela kesibukan itu
Suasana kalbu kian melemah
Menjalar ke fikiran
Membuat mata itu tak terbendung oleh air mata
Saat seseorang yang kau anggap teman baik yang kau percayai
Dibalas pengkhianatan dan cacian
Saat kau lemah tak berdaya
Dia datang menghujatmu
Saat kau tak tahu mau kemana
Dia datang membuatmu semakin bingung
Inikah temanku selama ini?
Mencari-cari titik kelemahan sahabatnya
Mencaci tanpa tau masalah
Mencibir tanpa bercermin dahulu
Ku kira kau memang temanku
Dan akan selalu begitu
Tapi,
Maaf aku terlanjur kecewa
Biarlah aku menapaki dunia fana ini
Tanpa ada ceritamu di sisi ku
Kita akan tetap menjadi teman
Teman yang tak mesti berbagi cerita lagi 

Cerpen - Hanya

Senin, 01 Desember 2014

Terlalu panjang untuk diceritakan. Namun, ini hanya cerpen. Sebuah kisah "Hanya" yang akan membuatmu membacanya dengan deretan kata-kata yang mungkin lebay. Sebenarnya, bukan lebay namun kisahnya begitu dalam.
Kau berjalan melangkah demi langkah tiba-tiba kau terhenti melihat seorang yang kau impikan merasa bahagia bukan karena mu namun karena orang yang akrab denganmu bukan sahabat bisa dikata teman. Mukamu seakan memerah, matamu memanas bercampur dengan kekecewaan. Sekarang, kau mundur, mundur, dan mundur tanpa sengaja hentakan kakimu terdengar oleh mereka, kau kaget. Namun, sepintas kau menghiraukannya dan berlari. Saat kau berlari luapan perasaanmu menjadi-jadi sehingga tangisan itu tak dapat untuk kau hindari.
Kau berharap kejadian itu hanya mimpi. Namun, berkali-kali kau merasakan sakit di dadamu yang berkecamuk di dalam. Kau seakan bimbang memilih untuk tetap bertahan disituasi yang mungkin akan terus dan lebih klimaks menyiksamu atau kau harus melepaskan semua impianmu itu. Kau berusaha minyampan rasamu sedalam-dalam mungkin darinya.
Tawa kecilnya. Tanpa sengaja kau bertatap kau mengalihkan pandangan karena jantungmu sangat cepat berdetak. Kau selalu memperhatikan sedetail mungkin yang ada pada dirinya mulai dari tingkah dan penampilannya. Tapi, semua itu hanya dalam kejauhan hanya kejauhan yang hanya dalam khayalanmu untuk melihatnya dari dekat.
Ini bukan cerita yang terangkai dengan untaian kata-kata indah bagaikan novel dan cerpen yang membahas tentang cinta yang berujung happy ending. Namun, ini hanya sebuah kisah yang melekat dalam sedalam mungkin dalam hati dan fikiranmu. Sebuah perasaan yang tak terungkap hanya dalam diam. Dalam diam yang membuatmu nyaris menguras tenaga karena luapan kekecewan.
#kelanjutannyannantiya:)
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS