Terlalu panjang untuk diceritakan. Namun, ini hanya cerpen. Sebuah kisah "Hanya" yang akan membuatmu membacanya dengan deretan kata-kata yang mungkin lebay. Sebenarnya, bukan lebay namun kisahnya begitu dalam.
Kau berjalan melangkah demi langkah tiba-tiba kau terhenti melihat seorang yang kau impikan merasa bahagia bukan karena mu namun karena orang yang akrab denganmu bukan sahabat bisa dikata teman. Mukamu seakan memerah, matamu memanas bercampur dengan kekecewaan. Sekarang, kau mundur, mundur, dan mundur tanpa sengaja hentakan kakimu terdengar oleh mereka, kau kaget. Namun, sepintas kau menghiraukannya dan berlari. Saat kau berlari luapan perasaanmu menjadi-jadi sehingga tangisan itu tak dapat untuk kau hindari.
Kau berharap kejadian itu hanya mimpi. Namun, berkali-kali kau merasakan sakit di dadamu yang berkecamuk di dalam. Kau seakan bimbang memilih untuk tetap bertahan disituasi yang mungkin akan terus dan lebih klimaks menyiksamu atau kau harus melepaskan semua impianmu itu. Kau berusaha minyampan rasamu sedalam-dalam mungkin darinya.
Tawa kecilnya. Tanpa sengaja kau bertatap kau mengalihkan pandangan karena jantungmu sangat cepat berdetak. Kau selalu memperhatikan sedetail mungkin yang ada pada dirinya mulai dari tingkah dan penampilannya. Tapi, semua itu hanya dalam kejauhan hanya kejauhan yang hanya dalam khayalanmu untuk melihatnya dari dekat.
Ini bukan cerita yang terangkai dengan untaian kata-kata indah bagaikan novel dan cerpen yang membahas tentang cinta yang berujung happy ending. Namun, ini hanya sebuah kisah yang melekat dalam sedalam mungkin dalam hati dan fikiranmu. Sebuah perasaan yang tak terungkap hanya dalam diam. Dalam diam yang membuatmu nyaris menguras tenaga karena luapan kekecewan.
#kelanjutannyannantiya:)