Pages

Keyakinan

Sabtu, 09 Agustus 2014


sebuah keyakinan merupakan suatu hal yang sangat berpengaruh dalam hidup kita. karena dengan adanya keyakinan kita memiliki pendorong dalam kehidupan kita. keyakinan pula yang membuat kita sukses dan merasa  dalam kondisi yang biasanya membuat kita nyaman. 
jika hidup tanpa keyakinan, hidup bagaikan hamparan kegegelapan yang membuat hidup kita menjadi kelam. dan karena keyakinan pula kita bisa bertahan dalam kehidupan kita. hiduplah dengan keyakinan yang positif yang Insya Allah akan menjadi penentram hidup kita sendiri.

Nama-nama Bulan dalam Islam


Nama-nama bulan dalam Islam :

1. Muharram                                   
2. Syafar                                                        
3. Rabiul Awal                                                        
4. Rabiul Akhir    
5. Jumadil Awal
 6. Jumadil Akhir        
 7. Rajab  
 8. Sya'ban   
 9. Ramadhan       
10. Syawal    
11. Dzulqaidah              
12. Dzulhijjah

Gibah Yang Diperbolehkan

Gibah dalam tidak dibolehkan. Namu, ada enam gibah yang diperbolehkan dalam Islam :

1. Usaha untuk mengubah kemungkinan dan membantu seseorang keluar dari perbuatan maksiat.
2. Melaporkan perbuatan aniya.
3. Untuk meminta nasihat.
4. Untuk menasehati/memperingati kaum muslim.
5. Bila seseorang berterus terang dengan menunjukkan kefasikan dan kebid'ahan maka boleh menyebut sifat dengan apa yang dilakukan.
6. Untuk memberi penjelasan dengan suatu sebutan yang telah dikenal/manyur.

Cerpen - Cinta Diamku Bukan Jodohku

Jumat, 08 Agustus 2014



Hari ini begitu padat rasanya. Pagi berangkat untuk ngajar siang isi agenda untuk adek-adek (Tarbiyah). kadang juga ada tugas dari partai politik yang aku masuki. Lelah rasanya tapi Insya Allah menjadi barokah kalau aku tidak menguluh.
"Nia?" teriakan dari luar pintu kamarku, suara yang tak asing ditelingaku yah dialah Mamaku.
"Iya ma? tunggu sebntar Nia bukain pintu." sahutku bergegas dari pembaringanku, ya pembaringan yang menjadi saksi bisu aku ketika terlelap setelah hari-hari ku diluar rumah begitu padat.
"Makan dulu nak" perhatian mama terhadapku
"iya ma"
Selesai makan aku bereskan meja makan dan mencuci piring. itulah rutinitas seorang anak gadis dirumah seusai makan. setelah itu, aku bergegas untuk ke Kamar ku. ya Kamar, kamar adalah tempat ternyaman buatku. sebab, disanalah aku berkeluh kesah dalam doaku terhadap pencipta tak ada seorangpun yang dapat melihat dan menggangguku.
--
"Pagi, Bu Nia" sapaan dari teman kantorku.
"pagi ibu Ita." sahutku dengan senyuman.
"Ada undangan dimeja Ibu tuh" dengan melihat kemeja sambil menunjuk.
"Undangan apa bu?" tanyaku sedikit kaget
"Undagan pernikahan" jawabnya dengan senyuman.
Akupun berjalan menuju meja ku. dan melihat undang itu. dan ternyata undangan itu adalah Undangan dari Kak Udi. seseorang yang selama ini aku kagumi karena kesolehannya dan sekarang  iapun ingin menikah. Cinta diamku berujung denngan rasa kekesalan yang kulalui. begitu sakitnya aku melihat ini, begitu tersiksanya aku dengan perasaan ini. perasaan yang membuatku bersemangat tiap harinya dengan harapan Allah akan mempertemukan kita hingga tiba waktunya yang tepat, Tapi? dia ingin menikah. Ya Allah cobaan mu begitu menyakitkan ku. tak terasa air mataku jatuh bagaikan air sungai yang melagir begitu deras. Hati ku bagai kaca Indah yang pecah dan takkan pernah Indah lagi walaupun sudah diperbaiki.
aku memutuskan untuk pergi ke masjid, dengan keadaan yang begitu menyakitkan dengan deraian tangisku aku berangkat. dan hujan pun turun begitu deras aku pun basah dengan motorku, terasa hujan mengerti akan keadaan ku. terasa hujan ikut bersedih denganku. aku memutuskan untuk pulang saja dengan keadaan basah. sesampai dirumah aku cuci-cuci badan dan mengahagatkan tubuh dengan selimutku. tak kusangkah aku serapuh ini.
"Griing......Gring....Gring..." suara hp ku terdengar pertanda ada sms yang masuk.
"dari Liana, Nia besok pergi seminar yuk. keren loh seminarnya temanya sih "Sabarlah" katanya sih isi seminarnya yang bertema sabar itu tentanng bagaimana cara kita harus besabar saat harapan tak sesuai dengan kenyataan dan akan membahas masalah jodoh. ok ya Nia? Insya Allah aku kerumahmu besok jam 8"
Ya Allah inikah jawabanmu atas cobaan yang kuhadapi, mungkin diseminar itulah Allah memberikan jawaban atas cobaan ku ini. semoga aku bisa lebih tenang dengan semua  ini. ya, aku harus tenang sekarang untuk menunggu hari esok.
--
"Assalamualaikum" terdengar suara Liana dari luar.
  "Waalaikumsalam, langsung berangkat aja yuk udah siap nih, aku juga udah pamitan sama orang rumah." sahutku begitu tenang dengan harapan semua jawaban dari masalah ini akan terjawab.
selesai seminar, benar saja apa yang kufikirkan memang benar adanya semua masalahku terpecahkan dengan seminar ini. "Alhamdulillah, Alhamdulillah ya Allah terima kasih" ucapku dalamm hati terus menurus karena bahagianya aku, serasa aku yang menjadi kepompong telah bebas menjadi kupu-kupu untuk mengahdapinya.
--
Hari ini adalah hari resepsi pernikahan Kak Udi. sebagai umat muslim yang baik jika di undang maka kita harus mengusahakan untuk datang dalam undagan tersebut. maka saya dengan berat hati sebenarnya untuk datang. setiba disana kuliahat sosok yang kukagumi itu subhanallah terlihat tampan dengan pakaian pernikahannya dan terlihat senang pula. Alhamdulillah sekarang aku bahagia karena sesungguhnya Cinta Diam tak selamanya berujung dengan kebahagian itu yang harus kupahami. Kalaupun aku meraskan hal itu lagi aku akan bersikap sewajarnya dan menyerahkan semua terdahap sang pencipta.

Cerpen - Terima Kasih Sahabat



Haii... Namaku Gita Aisyah aku biasa di panggil Gita, sekarang aku duduk di bangku SMA Negri di Kota Makassar XI IPS 1. Aku memiliki tiga sahabat namanya Nila, Vira, dan Kaila. Kami berempat sekelas dan sudah dua tahun kami saling mengenal.  Dan aku juga memiliki adik . Adik aku ada dua yang satunya cewek berumur 12 tahun dan satunya cowok berumur 15 tahun. Kami memiliki orang tua yang sibuk dengan urusan sendiri.

Walau kami selalu bersama mereke bertiga tidak tau keadaan keluarga aku. Aku selalu berusaha menyembunyikan kepada siapun tentang keadaan keluarga aku. Aku bahagia berada lingkungan sekolah tapi aku susah merasakan kebahagiaan dalam rumah aku. Ayah dan Ibu aku selalu saja bertengkar karena Ayah aku yang selingkuh aku juga tidak tega melihat kedua adik aku yang harus menerima segala kenyataan ini berhubung  karena aku anak pertama dari tiga bersaudara.

"Git... kok melamun sih? keliatan pucat kamunya." Tanya Kaila padaku kawatir.
"eehh.. Kamu La. Iya gak apa kok kecapean mungkin karena semalam begadang ngerjain tugas." Jawabku berbohong. Sebenarnya aku tidak makan dari semalam sebab aku malas keluar kamar dan melihat orang tuaku yang bertengkar. Untunglah hanya berdebat saja karena Ayah aku tidak memukul atau semacamnya.
"Oiya, sii Nila dan Vira kemana? Kok belum datang." Tanyaku pada Kaila sambil melihat jam tanganku.
"Biasalah mereka jarang tepat waktu kalau mau ketemuan palingan ntar lagi datang. Pesan minum dulu deh haus nih." Jawabnya dengan melambaikan tangan memanggil pelayan Cafe Rainbow.
"Oiya, itu mereka sudah datang." Sahutku melihat mereka.
"Maaf ya telat maklumlah." Serentak Nila dan Vira menyahut senyum-senyum. Dan kami pun memesan makanan dan makan bersama-sama dengan penuh kecerian bagi kami berempat.
Setengah jam setelah kami makan kami berempat kerumah Kaila yang tak begitu jauh dari Cafe Rainbow. Kami berampat hanya jalan kaki ya sekita 200 meterlah.
"Udah Adzar nih, Singgaah sholat dulu yuk." Ajak ku melihat Masjid.
"Yaudah kita sholat dulu deh." Jawab mereka bertiga serentak.
Aku bersyukur karena dipertemukan dengan teman-teman yang tak lupa dengan kewajibannya. Dan selalu mengajak dalam kebaikan. Tak sama dengan kebanyak orang berteman yang hanya melihat dari kecantikan dan satatus sosial mereka. 10 menit berlalu mereka bertiga selesai sholat tapi aku masih dengan  khusyuk berdoa meminta jalan keluar dari  masalah keluargaku dan meminta untuk di kuatkan dalam mengahadapi  segala  cobaan yang Allah berikan kepadaku.
"Lama bener Git doanya." tanya Nila dengan menatapku tersenyum.
"heheh iya maaf, kalian jadi nunggu lama." Jawabku tersenyum.
Kami berempat melanjutkan perjalan untuk kerumah Kaila. 5 menit kemudian, kami akhirnya sampai di tempat tujuan. Kami berempat langsung ke kamar Kaila. Maklumlah  keluarga kaila sama dengan keluarga ku orang tuanya sibuk dengan urusan kantor-nya. Tapi yang membedakan aku dan Kaila Ayahnya setia dengan Ibunya.
"Git, kok gak kayak biasanya sih. Biasa ceria banget sekarang kok diam aja. Kalau ada masalah cerita aja. Insya Allah kami bantu." tanaya Vira menatapku kebingungan.
"Gak kok, gak kenapa-kenpa." jawabku singkat tersenyum.
"Udah gak usah bohong Git, kita semua gak bisa dibohongin kita berteman Git, gak usah nyembunyiin masalah sendiri-sendiri deh." Sahut Kaila menatapku.
Tiba-tiba air mataku terjatuh, tak terbendung lagi mata ini untuk menahan lingan air mataku. Aku mungkin udah capek berbohongan dengan mereka. Dan menyembenyunyikan semuanya.
"Iya, sebenarnya aku bingung melihat orang tuaku Ayah aku selingkuh. Aku capek milhat mereka selalu bertengkar dan aku tidak tega melihat adik aku menerima kenyataan itu semua." Jawab ku menangis tersedu-sedu.
"Sabar Git, perbanyak istigfar semua ada jalan keluarnya kok. Kami hanya bisa bantu dengan doa." Sahut Nila memelukku tak ketinggalan Kaila dan Vira juga ikut memelukku.

Tepat pukul 17.00. Waktunya aku untuk pulang mereka bertiga berusaha menghiburku ketika dirumah Kaila, itulah sahabat jika salah satu teman yang terluka kita juga ikut terluka  jika salah satu bahagia Insya Allah kita juga akan bahagia semua. Mungkin ini bonus dari cobaan yang Allah berikan kepadaku. Karena aku di berikan kebahagian memiliki teman sebaik mereka yang saling menyayangi.

 Sesampai dirumah aku langsung menuju kamar. Seperti biasanya keadaan rumah ya sepi-sepi aja. Adik aku menonton TV, Ibu aku belum pulang kantor dan Ayah aku sibuk sendiri. Tiba waktunya untuk sholat maghrib setelah sholat seperti biasanya menyempatkan untuk tadarusan.

Esok harinya, aku bangun untuk sholat subuh dan ntah kenapa setelah sholat aku merasa kedinginan tapi badan hangat. Aku-pun di bawah kerumah sakit oleh orang-orang dirumahku karena tak sadarkan diri. Aku terkena Tipes karena kelelahan dan malas makan.

"Git, gak papakan." tanya Nila, Kaila, dan Vira kawatir.
"gak kok santai aja." jawabku singkat.

Begitu sedihnya perasaan ini ketika aku tersadar dan berada dirumah sakit orang tuaku sibuk dengan urusan-nya sendiri tak menunggu aku sampai sadar. Malah hanya adik dan sahabat-sahabatku yang setia menungguku.

Setelah seminggu aku dirumah sakit. Aku mulai merasa nyaman dengan orang tuaku yang sudah perhatian terhadapku, aku juga bingung mengapa  Ayah dan Ibu ku pun perlahan akur dan seperti dahulu lagi. Mereka berdua paham mengapa aku berada dirumah sakit emang semua kehendak Allah tapi karena aku selalu memikirkan mereka sehingga aku lelah dan malas makan. Mereka berdua diberi tahu oleh sahabatku. Aku sangat bersyukur dengan segala nikmat yang diberikan Allah. Aku juga mulai memahami betapa berartinya seorang Sahabat dan keluarga dalam kehidupan kita. Tak henti-hentinya ku ucapkan rasa syukurku kepada sang pencipta dan tak lupa pula ku berterima kasih kepada sahabatku. Aku pun mulai pulih dari sakitku. 10 hari dalam rumah sakit memiliki hikmah tersendiri buatku.

Pengarang : Siti Fuji Aulianti Husni
Sekolah : SMA Negri 1 Maros (Sulawesi-selatan)

Semoga karangan (cerpen) ini menjadi motivasi buat sahabat-sahabat sekalian untuk memahami tak perlu melihat teman dari kekayaan dan status sosial. Bersahabat modalnya kejujuran, kesabaran, dan kepahaman satu sama lain tak lupa pula harus se-Akidah. Semoga Cerpen yang saya buat memiliki Manfaat. ^^

Cerpen - #2 Pelangi Meninggalkan Kehidupanku


Hujan turun dimalam hari, Melodi merasa sedih. Sebab, hujan tak turun di sore hari. Hujan yang turun dimalam hari tak ada pelanginya, namun, hujan di sore hari akan ada pelanginya, itu menurut Melodi.

Malam itu Melodi sempatkan membaca buku. Ya, sekarang Melodi lebih senang membaca buku soalnya. Dua teman Melodi rajin membaca baik itu fiksi maupun non-fiksi. Melodi, berharap jika membaca buku pengetahuannya akan bertambah. Dan dari pengetahuannya Melodi akan memanfaatkan dalam hidupnya. Melodi, sering meminjam buku Qila dan Misa. Ya.. Kedua teman Melodi yang sering membaca itu. Tapi, yang sering Melodi pinjam dari Qila berhubungan dengan agama Islam. Sedangkan Misa berhubungan dengan masalah keluarganya.

Sampai saat ini nyatanya Melodi, belum mendapatkan solusi masalah keluarganya. Namun, Melodi selalu menyemangati kedua adiknya agar mereka semangat belajar dan berusaha menjadi yang terbaik. Melodi sangat menyayangi kedua adiknya. Bahkan Melodi sangat khawatir jika ada sesuatu hal yang melenceng terjadi pada adiknya itu. Apalagi terhadap Aniya adik bungsunya yang baru memasuki masa putih biru tua.

"Aniya? Jangan pacaran ya dek. Jangan centil disekolah, kudungnya usahakan nggak tipis. Bertahap ya dek." Pinta Melodi pada Aniya.
"Iya kak Insya Allah." Jawabnya.
"Dimas? Kamu jangan bergaul dengan anak yang merokok, pembalap, atau apapun yang jelek. Ingat kamu satu-satunya laki-laki. Jadi, tugasmu harus menjaga keluarga." Pinta Melodi pada Dimas.
"Iya kak Isnya Allah." Jawabnya.

Melodi dan adiknya sangat terbuka. Mereka juga lumayan terbuka kepada ibu dan ayahnya. Namun, karena keduanya seirng sibuk. Jadi, kadang mereka hanya bertiga untuk bercengkrama atau curhat-curhatan.

Melodi, hidup dengan kecukupan. Namu, Melodi ingin bekerja keras untuk keluarganya dia ingin hasil keringatnya dinikmati oleh keluarganya dan orang-orang yang membutuhkan. Melodi, hingga kini menanti solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah keluarganya.

Tunggu episode selanjutnya yah:) 

Cerpen - Najwa Faham Dirinya Siapa

Kamis, 07 Agustus 2014


Teriknya matahari tak membuat Najwa lelah untuk mencari Ilmu. Najwa sangat bersemangat dengan sahabatnya. Di Universitas ternama di kota Makassar itulah Najwa mencari Ilmu. Najwa makin semangat karena ada sang Punjangga hatinya yang Najwa cintai dalam diam. Punjangga hatinya itu aktif dalam aktifitas keagamaan. Najwa kagum dengannya, terlebih Najwa juga sangat aktif dalam aktifitas keagamaan tersebut.
"Najwa? Ayo makan di cafe rainbow dengan anak-anak yang lain. Yukb" ajak Nita paada Najwa. 
"Iya ntar. Kalian duluan aja" jawabnya. 

Najwa sebenarnya berusaha untuk tetap bersikap seperti biasanya kepada Nita. Karena Nita dan Punjangga hatinya itu katanya dekat. Padahal Najwa sendiri sudah dari dulu mengharapkannya, Nita sendiri pun tau dengan hal itu. Najwa, juga merasa kalah dengan Nita soalnya siapa yang tidak ingin dengannya sudah tinggi, putih, luguh, soleh pulah. Sedangkan Najwa? Orang yang baru faham betul dengan Agama Islam. Tepatnya orang yang baru berusaha untuk Berubah menjadi wanita muslimah. 

Dua puluh menit kemudian Najwa baru nyusul ke cafe rainbow. 
"Maaf telat" 
"Dari mana aja emang Wa?" Tanya Emira 
"Gak, di kampus aja ada urusan dikit" jawabnya datar. 
"Yaudah, pesan makan aja langsung yuk" ajak Nita sambil melambaikan tangannya memanggil pegawai cafe rainbow. 

Persahabatan mereka memanglah Indah. Namun, semenjak Najwa tau akan hal itu Najwa merasa kecewa dan agak malas lagi pergi bersama mereka. Najwa tau betul jika dirinya salah jika karena sang pujangga hatinya itu ia bersikap seperti itu. Tapi, Najwa berusaha keras untuk mengikhlaskannya. Jika, memang takdirnya bukan bersama sang punjangga hatinya itu Najwa hanya meminta keikhlasan kepada Sang Maha Kuasa. 

Dan sekarang Najwa sadar bahwa dirinya tak pantas menyukai sang punjangga hatinya itu. Karena dirinya akan kalah dengan wanita yang pujangga hatinya itu sukai. Najwa pun memutuskan untuk melupakan semuanya. 

Cerpen - #1 Pelangi Meninggalkan Kehidupanku

Rabu, 06 Agustus 2014

Hari ini rasanya merupakan hari pertumpahan tangisan buat Melodi dirumahnya. Ia ibah terhadap kedua adiknya dan ibunya yang sering disakiti oleh ayahnya. Melodi sendiri sebenarnya sudah acuh dengan keadaan keluarganya tapi ketika ia sendirian ia selalu meneteskan air matanya. Mungkin, sudah lama luka itu dalam hatinya yang tak kunjung pulih. 

Melodi sangat terpukul, ia merasa risih dengan teman-temannya seakan-akan masalah keluarganya menjadi cambukan buat hidupnya. Selama ini ia lelah berlepas riya dihadapan teman-temannya. Ia tak pernah menerangkan sedetail mungkin masalahnya, menurutnya belum ada yang pantas untuk dimintai solusi kecuali kepada Sang Maha Kuasa. 

"Kak Melodi, Aniya capek kak! Aniya ingin melihat keluarga semasa kecil kita.." Keluhan Aniya kepada Melodi. Sebenarnya Melodi sangat menyayangi keluarganya. Tapi, ia tidak tau menampakkan rasa sayangnya itu. 
"Sabar dek, Insya Allah ada jalan keluarnya. Tidurlah sana! Besok kesekolahnya nanti telat" jawabnya memerintah. 

Hari-hari yang dilewati Melodi tidak pernah merasakan keindahan dalam hidupnya saat ini. Kecuali, kepada sang Punjaga Hatinya yang dicintainya dalam diam. Melodi merasa bahwa dia adalah sosok Punjaga yang akan membawa kehidupan Melodi lebih berwarnah. Tapi, ia sadar ia bukan wanita yang sempurnah seperti wanita muslimah lainnya. Sedangkan sosok yang ia idamkan sosok dari keluarga yang berbobot dan beragama. Ia selalu merasa minder jika mengingat keadaan keluarganya. 

Melodi bahkan bingung. Ia tahu bahwa dosa besar jika kita bersikap ketus kepada orang tua. Tapi, menurut pengetahuannya yang ia telusuri, jika keadaan keluarga hancur dan seorang anak lebih pemarah itu tandanya ia sedang menolak keadaan yang dihadapinya. Ya, itulah yang ia ketahui dari ilmu pisikolog. Melodi selalu berupaya untuk tidak ketus kepada ayah dan ibunya. Tapi, Melodi masih sakit hati dengan keadaanya. 

Hari ini adik laki-laki Melodi ingin minggat dari rumah. Adik laki-lakinya itu tak seperti biasanya, adik Melodi Dimas yang periang menjadi pendiam dan lesuh. Melodi, sangat perihatin kepada adiknya itu soalnya dia anak laki-laki satu-satunya. Ia paham dengan keadannya. 
"Kak, aku mau kerumah nenek aja. Aku benci dirumah!" Keluhnya tegas.
"Sabarlah dek, jagan seperti itu. Jika kau pergi dari rumah. Malah kau akan membuat masalah yang lebih besar lagi. Ibu dan ayah akan berdebat hebat lagi. Sudahlah kau harus dewasa sekarang kau sudah masuk SMA jangan menyusahkan." Jawabku tegas! 

Melodi yang dulunya bagaikan pelangi kini menjadi tak menentu warnahnya. Ia merindukan pelanginya kembali untuk melukis keindahan hidupnya lagi. Hari ini Melodi merasa sangat butuh teman. Melodi merupakan anak tarbiayah. Dan dengan semua pengetahuanya Melodi meninggalkan dunia Remaja yang selalu berpacaran. Kini, ia merasa ingin memiliki pendamping hidup yang akan mewarnai hidupnya dan memecahkan masalahnya bersama-sama. Tapi, Melodi masih kelas XII ia harus fokus untuk UN-nya lagian. Jika, menikah mungkin tak ada yang ingin bersamanya jika mengetahui keadaan keluarnya dan ia juga ingin mewujudkan segera cita-citanya menjadi pengusaha sukses. 

Kini, ia harus menacari solusi untuk keluarganya! Ia harus menyelesaikan semuanya sebelum terlambat. 

*tunggu episode selanjutnya yah:D*

Lirik Lagu John legend - All Of Me

Senin, 04 Agustus 2014

Lirik Lagu John legend - All Of Me

[Verse 1: John Legend]
What would I do without your smart mouth
Drawing me in, and you kicking me out
Got my head spinning, no kidding, I can’t pin you down
What’s going on in that beautiful mind
I’m on your magical mystery ride
And I’m so dizzy, don’t know what hit me, but I’ll be alright

[Bridge: John Legend]
My head’s under water
But I’m breathing fine
You’re crazy and I’m out of my mind

[Hook: John Legend]
‘Cause all of me
Loves all of you
Love your curves and all your edges
All your perfect imperfections
Give your all to me
I’ll give my all to you
You’re my end and my beginning
Even when I lose I’m winning
‘Cause I give you all of me
And you give me all of you

[Verse 2: John Legend]
How many times do I have to tell you
Even when you’re crying you’re beautiful too
The world is beating you down, I’m around through every mood
You’re my downfall, you’re my muse
My worst distraction, my rhythm and blues
I can’t stop singing, it’s ringing, in my head for you

[Bridge: John Legend]

[Hook: John Legend]

Cards on the table, we’re both showing hearts
Risking it all, though it’s hard

[Hook: John Legend]

I give you all of me
And you give me all of you

Dongeng Persahabatan

Di sebuah pedesaan dalam hutan terdapat sembilan hewan yang besahabat. Kucing, kelinci, monyet, ayam, kambing, kura-kura, bebek, angsa, dan rusa. Mereka melewati hari-harinya bersama-sama penuh dengan canda dan tawa. 
 Kelinci dan angsa selalu bercerita tentang kehidupan keluarganya. Mereka tampak seperti saudara. Tapi, suatu hari kelinci salah paham dengan angsa. Ia marah terhadap angsa karena angsa bermaksud untuk menghibur kelinci. tapi, kelinci salah paham dan marah. 
 Kelincipun menceritakan kepada ibunya. "Ibu, aku marah sama angsa dia menyakiti hatiku siang tadi. Katanya aku Kepo" tanya kelinci pada ibu-nya. "Sabarlah kelinci, ingatlah kebaikan-kebaikan angsa terhadapmu jangan hanya satu kesalahan engkau marah padanya" sahut ibu kelinci memberi nasihat. 
 Kelinci tertidur, angsapun datang kerumah kelinci membawa benda kesukaan kelinci berwarnah pink. Tak tega membangunkan kelinci, angsapun pulang. Seketika kelinci bangun ia terkejut melihat benda kesukaannya berwanah pink. "Ibu, ini dari ibu ya? (Sambil memegang benda tersebut)" tanya kelinci penasaran. "Bukan, itu dari angsa" sahut ibu tersenyum. 
 Kelincipun segera kerumah angsa untuk meminta maaf, kelinci dan angsapun berbaikan mereka bersembilanpun datang dan bercanda tawa bersama-sama. 

Lingkaran Indah Memiliki Sejuta Cerita


Ceritanya malam ini udah mau tidur begitu. Tapi, biasalah nyempetin untuk ngecek Aplikasi Media Sosial hehe.. Kebiasaan remaja kali :D
Dan ketika aku membuka akun Facebook. Aku membaca sebuah Artikel tentang persahabatan ya tepatnya tentang sebuah lingkaran Indah. Hanya sebagian kecil mungkin yang melingerti arti sebuah lingkaran itu.:)
Kalian tau? Setelah sebulan lamanya berlibur riya. Ketika sepuluh terakhir ramadhan kita tak berjumpa lagi dalam sebuah lingkaran itu. Sebab, kita harus memfokuskan diri. Ya.. Jadinya ada sekitar 2pekan lebih kita tak jumpa:(
Kerinduan yang mengesankan buatku. Ketika, kita berkumpul dan membahas hal-hal yang postive untuk masa depan kita dan saling berbagi ilmu. Bukannya membedakan dengan orang lain, tapi terkadang orang lain yang berkumpul dengan temannya biasanya membahas hal-hal yang membuat rugi dirinya sendiri. Kuakui kita pasti pernah begitu tapi tak sering!
Ketika kita berkumpul, semua karakter telah ada. Ada si M--- yang penyabar dan menaruh mimpi yang mendalam menjadi seorang guru bahasa Inggris kadang selalu bersama J----- soalnya mereka menjadi guru les dirumah M---. Tapi, sekarang mereka sudah udahan ngajarnya. Soalnya atur waktunya susah :)
Ada sih J----- yang bijak dan lucu yang berharap menjadi Dubes :) yaa walau kadang ia belum memastikan dengan tepat apa yang ia Impikan, mungkin udah kali ya.. Cuman gak ingin cerita :) oiya dia juga ingin mengelilingi dunia ini seperti sih M--- juga :)
Ada sih In-- yang anak heboh begitu:) tapi dia baik dan menaruh harapan apayah? Lupa' soalnya Jarang ngebahas itu sama In-- :D tapi, kalau sih In-- gak ada. Jadi gak seruh soalnya dia temannya aku yang super heboh:D hehe..
Ada sih In- yang anaknya penyabar dan berusaha untuk bijak:) dia anaknya ingin menjadi anak yang soleha. Tapi, kita semua juga pengenlah:):D dan dia menaruh harapan menjadi seorang pisikolog:).
Ada sih T--- anaknya jarang cerita tentang keluarganya, dianya rajin dan pekerja keras dan menaruh harapannya menjadi seorang dokter gigi:)
Ada sih A----- anaknya baik dan jarang cerita pula tentang keluarganya. Dia ingin menjadi anak yang soleha juga. Jangan lupa kami semua juga ingin:D dan ia menaruh harapan menjadi seorang dosen.
Itulah sahabatku, kami selalu bercerita tentang perasaan kami, fikiran kami, problema kami, kebahagian kami, dunia kami, impian kami, harapan kami, cita-cita kami, dan kami selalu berjuang bersama-sama saling suport dan mengingatkan:)
Kebahagian dalam persahabatan cukup sederhana seperti cerita ku diatas:). Dan aku sendiri pun menaruh harapan penuh menjadi pebisnis yang sukses.
Kini, perjuangan kami masilah panjang. Dan lingkaran ini katanya Kakak kami yah sampai di SMA saja. Dan lingkaran selanjutnya berada di Universitas kita masing-masing.
Kalian tau pelangi? Aku merindukan keindahannya yang memiliki sejuta arti dan keindahan. Dengan warnahnya yang bermacam-macam. Dan seperti itulah persahabatan bagiku:) 
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS